Senin, 03 Oktober 2016

Wisata Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru

Beberapa waktu lalu saya dan teman mengunjungi Museum Lambung Mangkurat yang terletak di Jl. A.Yani Banjarbaru. Bagi kalian yang ingin berkunjung pasti mudah kok menemukannya. Bangunannya memiliki atap bubungan tinggi seperti pada rumah adat banjar.
Karcis Masuk
Biaya karcis masuknya hanya Rp2.000 untuk dewasa, kalau anak-anak beda lagi tarifnya, tentunya lebih murah. Setelah bayar sudah boleh masuk dong. Sebenarnya kawasan museumnya cukup luas, namun berhubung kita datangnya pas hari libur beberapa bangunan itu tidak buka jadi kita langsung menuju bangunan utama. Saat memasuki bangunan utama museum kita disambut dengan tata tertib pengunjung yang nampaknya lebih banyak diabaikan.
Tata Tertib

Bangunan utama ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama diisi dengan barang-barang peninggalan sejarah seperti senjata-senjata yang dulu digunakan dimasa penjajahan baik senjata penjajahnya maupun senjata dari Kalimantan Selatan. Ada pula silsilah kerajaan, lengkap dengan pakaian dan singgasananya serta barang-barang peninggalan kerajaan, namun sayangnya tidak sempat kita foto. Ada sih fotonya tapi ada muka saya jadi rasanya kurang enak dipajang. 


Lanjut kelantai 2, kita lebih banyak melihat mengenai kesenian dari Kalimantan Selatan. Contohnya seperti rumah adat Bubungan Tinggi ini. Rumah adat ini berbeda-beda untuk setiap kalangan loh, jadi bisa dibilang bentuk rumahnya menentukan tingkat sosial penghuninya. Tapi kurang lebih semuanya menggunakan jenis bubungan tinggi yang dicirikan dengan atap/bubungan sirap yang menjulang tinggi yang biasanya terbuat dari ulin (pohon kayu khas Kalimantan).




Kemudian juga ada dapur atau yang disebut "padapuran" yang fungsinya sebagai dapur orang-orang bahari. Saya pernah lihat padapuran seperti itu di rumah almarhum nenek saya, jadi besar kemungkinan jenis padapuran ini masih ada yang menggunakan hingga sekarang dengan lantai ulin serta dapur (sejenis kompor yang putih itu loh) yang terbuat dari batu.
*maafkan penampakan muka saya, saya juga kepengen narsis sama dapurnya hehehe*

Padapuran

Masih dilantai 2 masih berbau-bau khas-nya Kalimantan Selatan, seperti flora dan fauna kemudian kesenian seperti alat musik maupun tarian. Kemudian ada pula pelaminan khas Banjar. Cara menidurkan bayi pun ada loh, disebutnya "bapukung" namun tidak terfoto. Lebih baik sih pembaca sekalian kalo pada penasaran pastinya bisa langsung berkunjung saja ke Museum Lambung Mangkurat ini.

Tulisan ini saya buat hanya untuk dokumentasi pribadi saja. Karena itu, mohon maaf apabila informasi dirasa kurang lengkap karena memang niatan saya hanyalah untuk share kegiatan jalan-jalan saya yang kebetulan mengunjungi Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru.

Demikian. Sampai ketemu lagi yaa.

Taman Museum Lambung Mangkurat

Tidak ada komentar: