Kamis, 20 November 2014

Sepenggal cerita di kala hujan, sia-siakah?

Malam ini hujan turun, mengingatkan saya pada pengalaman beberapa waktu lalu.

Sekitar tanggal 18 Nopember lalu, saya dan teman saya yang juga baru lulus kuliah mengunjungi Job Fair yang digelar di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin. Kami hanya melihat-lihat perusahaan apa saja yang ikut serta hari itu. Keesokan hari, saya kembali untuk memasukkan lamaran dengan modal berkas seadanya karena saat itu bahkan transkrip nilai pun belum saya dapat. Saya berpikir, kenapa tidak secepatnya saja saya melengkapi berkas yang mungkin diperlukan untuk melamar pekerjaan, jadi saya memutuskan untuk membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) di Polsek Banjarmasin Utara.

Usai mengunjungi Job Fair hari kedua dan hari terakhir tersebut hari sudah menjelang sore, saya mengayuh sepeda saya menuju Polsek dengan pikiran mungkin kantornya buka sampai sore. Saat hampir tiba di lokasi saya melihat langit mulai mendung, karena sudah kepalang tanggung kalau kembali lagi maka saya teruskan saja perjalanan saya. Sampai di Polsek ternyata kantor pelayanannya sudah tutup. Akhirnya saya pun kembali mengayuh sepeda dengan satu tujuan : PULANG.

Saya terus mengayuh sepeda, sampai di lampu merah seharusnya saya langsung belok kiri seperti biasa, namun karena ada mobil yang berhenti dengan ngawurnya memaksa saya mengerem mendadak dan akhirnya rantai sepeda saya lepas *apes dah*. Saya yang sejak keluar polsek menyadari sedang berkejar-kejaran dengan hujan, terpaksa menepi dulu. Setelah rantai terpasang, saya langsung kembali  mengayuh dengan cepat dan hujan pun turun tepat saat saya belok. Akhirnya saya langsung berhenti di depan penjual minuman dengan niat berteduh namun saya pikir kok rasanya ga sopan banget kalo ga beli jualannya. Kemudian, berawal dari niat numpang berteduh sayapun memesan minuman kemudian membeli makanan pada penjual di sebelahnya, sekalian makan siang pikir saya.

Saya pun menikmati makanan bersama dengan sang penjual minuman yang juga sedang menyantap sisa makanan yang tidak sempat dihabiskan karena kemunculan saya yang tidak diundang. Kami pun berbincang-bincang, dan beliau pun berkomentar 'sia-sia dong, jauh-jauh ke polsek pakai sepeda eh tutup'. Saya hanya berkata singkat kalau tidak terlalu sia-sia juga karena gara-gara tutupnya kantor pelayanan di polsek saya jadi tahu jam buka kantor tersebut dan beliau tetap keukeuh kalau itu sia-sia, tapi daripada berdebat lebih baik saya sudahi sampai disitu saja,

Kami pun terus berbincang dan bertukar informasi selama hujan waktu itu. Saya tidak terlalu terbiasa ramah dan bicara banyak pada orang yang baru saja saya kenal, tapi beliau cukup komunikatif sehingga saya pun juga jadi berbicara banyak. Beliau mengaku mendapatkan pengetahuan baru dari saya dari perbincangan tersebut *yang tidak ingin saya publikasikan disini* dan saya juga merasa mendapatkan pengalaman baru.

Sampai hujan berhenti hari itu, saya merasa tidak ada yang sia-sia dengan apa yang saya lakukan hari itu. Walaupun saya berhenti  mendadak karena hujan bahkan mengeluarkan uang yang seharusnya bisa saya simpan, tapi dengan pengalaman yang saya dapatkan membuat saya merasa senang.

Panjang sekali curhat saya ini... jadi marilah kita semua terus semangat dan melihat segala sesuatu bukan hanya dari sisi buruk namun juga sisi baiknya. Tidak ada yang sia-sia, itulah yang masih tertanam dipikiran saya sampai tulisan ini diturunkan.

Bahkan saat saya berusaha mempublish tulisan ini, karena sesuatu hal membuat tulisan saya hilang, sayapun menulis ulang. Tidak sia-sia, karena berkat kejadian tersebut mengajarkan saya sesuatu yang namanya tidak menyerah dan bersabar *untuk menulis ulang* ㅠ_ㅠ