Rabu, 11 Februari 2015

When I lose you, I guess I loved you

Berkaitan dengan judul tersebut, entahlah saya menulisnya dengan benar atau tidak *since my english wasn't that good*, saya rasa kebanyakan orang terkadang merasakan hal yang sama. Saya ingat ada pepatah bule yang mengatakan "you never miss the water until it's gone". Saya pribadi merasakan hal tersebut sering terjadi. Kita akan merasa kehilangan sesuatu saat yang kita cari sudah tidak ada, entah manusia, barang, peliharaan atau apapun yang kita rasa sangat berarti. Namun, di saat 'sesuatu' tersebut masih ada di sekitar kita, kebanyakan dari kita lebih banyak tidak peduli sehingga saat sudah tidak ada lagi, barulah sadar kalau 'sesuatu' itu sangat berarti, termasuk saya. 
Tulisan ini adalah curhat? Ya, ini adalah curahan hati saya. Kalau mau sok lebay dan sok english lagi bisa saya bilang, when you'd losing a thing, life feels so gloomy, sooo gloooomyy >.< tapi selain dari ke "gloomy" an yang saya alami saya sadar kalau ini memang bisa terjadi pada siapa saja. Saya sendiri tidak suka penyesalan, karena itu biasanya saya merencanakan hidup saya dan menyadari risiko yang akan saya hadapi lebih awal. Namun, manusia itu kan pribadi yang dinamis, direncanakan sebaik apapun, tidak ada sesuatu yang sangat sempurna.

Pesan saya kali ini kepada teman-teman semua dan lebih kepada diri saya sendiri, marilah kita lebih memperhatikan, lebih peduli pada apa yang kita miliki di sekitar kita saat ini, karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan kehilangan. Namun, jika memang pada akhirnya hilang juga, life must go on. Situasi apapun yang kita hadapi, kita tidak punya pilihan lain selain menghadapinya. Just smile always pemirsa.

Selalu ada hal yang terjadi saat tulisan saya di turunkan di blog ini, seperti cerita saya pada kejadiaan saat hujan, yang mana pagi ini juga hujan dari subuh. Tapi kali ini aman pemirsa, baiklah mari kita lanjutkan hidup kita ^_^